Merdeka Belajar :
Reposisi Peran Guru
Oleh :
Daniel Mohammad Rosyid
ITS-ROSYID COLLEGE OF ARTS
Gunung Anyar, Surabaya
Merdeka Belajar menuntut Reposisi peran sekolah, keluarga dan masyarakat. Pandemi mendesakkan Merdeka Belajar Perubahan dan pergeseran peran ini bersifat paradigmatik; wawasan dan cara kerja lama mungkin tidak bisa dipakai lagi Sekolah sebagai institusi semakin outdated; sebelum pandemi
perannya sudah berkurang sejak dunia memasuki era digital/internet Institutional shift : Peran keluarga makin penting; sekolah dan masyarakat bersinergi menguatkan keluarga sebagai satuan pendidikan Keluarga perlu dilihat sebagai satuan pendidikan yang utama dg Kurikulum Tingkat Keluarga, masyarakat dan sekolah bersifat melengkapi dan menambahi saja.
Apakah guru siap dan legowo mengambil peran baru dalam pendidikan ?
Belajar, bukan bersekolah Tujuan pembangunan pendidikan adalah memperluas kesempatan belajar bagi warga untuk hidup merdeka, mandiri, bertanggungjawab, sehat dan produktif
Baca Juga BUKU SISWA FIKIH MA
Belajar sebagai proses memaknai pengalaman terdiri dari 4 kegiatan pokok :
Mengalami/praktek, berbicara, membaca dan menulis, ICT bisa menjadi alat bantu belajar; warga belajar dan guru yg menentukan alat bantu apa saja yg dibutuhkan sesuai sikon lokal
Warga muda 0-15 tahun lebih memerlukan pengalaman 3D di luar ruang dari pada online materials,
terutama yang laki2.
Proses belajar perlu semakin berpusat pada anak yg beragam bakat dan minat serta aspirasinya; relevansi lebih penting, bukan mutu berbasis standard.
Baca Juga Buku Siswa Al-Qur'an Hadits MTs
Belajar sebagai proses adalah sebuah emergent phenomena, tidak membutuhkan kurikulum yg njlimet dan rinci; kreativitas guru ditantang sejak perencanaan pembelajaran.
Lingkungan institusi, budaya setempat akan menentukan keberhasilan belajar :membentuk warga mandiri, bertanggungjawab, sehat dan produktif .
Guru perlu dibebaskan dari kungkung dalam lingkungan sekolah, disebar dalam sebuah jejaring belajar, Guru menjadi sociopreneur dalam simpul2 belajar yang diorganisasikan secara mandiri (Self Organized Learning Environment -SOLE) oleh masyarakat.
Guru membantu keluarga untuk menjadi satuan edukatif dan produktif dalam lansekap ekonomi baru
(sharing economy, small scale, agromaritime) . Sekolah lebih mengambil peran sebagai learning esource centre, terbuka bagi semua warga belajar, Sekolah dan guru perlu mengambil peran baru dalam lansekap baru akibat era digital dan pandemi; jika tidak, sekolah akan menjadi museum dan guru dinosaurus.